Sunday 26-01-2025

Alvaro Morata dan Rodri Terima Sanksi UEFA Akibat Nyanyian yang Mengundang Kontroversi

  • Created Aug 08 2024
  • / 140 Read

Alvaro Morata dan Rodri Terima Sanksi UEFA Akibat Nyanyian yang Mengundang Kontroversi

Alvaro Morata dan Rodri, dua pilar utama tim nasional Spanyol, dijatuhi hukuman oleh UEFA setelah terlibat dalam nyanyian yang memicu kontroversi selama perayaan kemenangan Piala Eropa 2024. Nyanyian tersebut dianggap menyinggung Gibraltar, sebuah wilayah yang menjadi sengketa antara Spanyol dan Inggris.

Morata, sebagai kapten tim, bersama dengan Rodri, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen, kini menghadapi sanksi larangan bertanding di laga internasional berikutnya. UEFA menyatakan bahwa tindakan mereka telah melanggar kode etik dan disiplin, dan hukuman ini diberikan sebagai bagian dari upaya menjaga integritas olahraga.

Insiden ini terjadi saat perayaan di Plaza de Cibeles, di mana Rodri menyanyikan "Gibraltar es Español" di depan ribuan penggemar. Nyanyian ini kemudian dikecam oleh Asosiasi Sepak Bola Gibraltar (GFA), yang menyebutnya sebagai tindakan provokatif dan menghina.

GFA segera mengajukan keluhan kepada UEFA, menuntut agar tindakan tegas diambil terhadap kedua pemain tersebut. UEFA merespons dengan menjatuhkan hukuman, menegaskan bahwa perilaku Morata dan Rodri tidak sejalan dengan prinsip sportivitas dan telah mencemarkan citra sepak bola.

Keputusan ini disambut baik oleh GFA, yang menyatakan bahwa tindakan tersebut adalah langkah penting untuk menegaskan bahwa sepak bola harus bebas dari unsur politis dan diskriminatif.

GFA menyatakan, “Permasalahan utama yang dihadapi adalah nyanyian yang bersifat tidak pantas dan menghasut, yang tidak hanya tidak menghormati masyarakat Gibraltar namun juga membawa politik ke dalam arena olahraga, merusak nilai-nilai persatuan dan rasa hormat yang terkandung dalam olahraga tersebut.”

“Gibraltar FA senang UEFA telah mengakui betapa parahnya insiden ini dan mengambil tindakan yang sesuai. Keputusan ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa sepak bola harus tetap menjadi platform untuk mempromosikan perdamaian, pengertian, dan permainan yang adil, bebas dari tindakan yang memecah belah dan ofensif seperti nyanyian.”

“Kami tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai ini dan akan terus mendukung rasa hormat dalam olahraga.”